Buah dari Kesabaran dan Kerajinan
Di sebuah kampung, tinggallah seorang petani yang kaya. Dia tinggal bersama dua orang anak laki-lakinya. Kedua anak tersebut mempunyai sifat yang berbeda. Anak pertama suka bermalas-malasan, namun juga senang berfoya-foya. Sedangkan anak kedua adalah pemuda yang rajin bekerja dan hemat pula. (Baca juga : Hilang Karena Doa)
Pada suatu ketika petani kaya tersebut meninggal dunia. Dan beberapa hari setelah ayahnya meninggal, kedua putra ini bertengkar dan mereka memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan dari ayahnya.
Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka. Mereka lalu membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu biasa.
Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, lalu dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”